Aku Bosan Bahas Soal Childfree

Aku Bosan Bahas Soal Childfree

Gamgado.com - Kalau boleh jujur, aku bosan bahas soal Childfree ini. Tapi ngeliat banyak yang mikirnya masih sangat egosentris (tapi nyerang semua yang ga sependapat) itu rada bikin gerah ya. Jadi:

  1. Kalau Anda ingin punya anak dan belum diberkahi, saya bersimpati, tetapi bukan berarti saya juga harus berkeinginan seperti Anda (bisa cek reels saya yg "Tentang Hasrat" mungkin). Mohon pahami batas ranah pribadi orang, karena Anda jadi seperti nyari teman senasib untuk menanggung beban jadi orang tua. You look pathetic, tbh. Stop playing victim please.
  2. Kalau Anda melihat posting soal Childfree mohon dilihat sebagai info aja, BUKAN KAMPANYE. Karena semua post soal Childfree yang saya lihat di medsos semua tentang fakta atau lelucon, tidak pernah "mengajak seseorang untuk jadi Childfree". Biasanya jadi konten untuk saling menguatkan sesama Childfree atau info saja soal fakta sebagai Childfree, BUKAN mengajak orang untuk jadi Childfree. Mohon bisa dibedakan.
  3. Kalau Anda ke-trigger sama posting soal Childfree dan menganggap ini sebagai "menggiring opini", sebetulnya opini penggiringan macam manapun tidak akan menggoyahkan kalau Anda sudah yakin di jalan yang benar. Jadi coba dicek lagi, kalau Anda merasa tergiring, mungkin Anda Nidji. Makanya mudah tergiring.
  4. Kalau Anda merasa anak adalah sumber motivasi dalam kesusahan, saya menghargai itu. Tapi tentunya Anda belum nontonin reels saya atau mengkaji hidup lebih dalam, sehingga pusat/sumber kebahagiaan Anda berada di luar diri Anda. Saya harap pola asuh Anda tidak membuat anak kelak jadi trauma.
  5. Kalau Anda tidak suka melihat "kampanye" soal Childfree mohon tidak perlu membalas dengan kampanye lagi supaya orang jadi punya anak. Cukup di-skip postingannya dan move on. Kalau jadi kepikiran, tanyakan pada diri Anda: kenapa jadi kepikiran?

Inget banget beli buku akhir tahun 2021 karena sempet ada pikiran pengen childfree aja. Pikirku, hidup ini sejatinya udah ruwet banget dan makin ruwet jika punya tanggungjawab seorang anak. Akhirnya baru kepikiran baca bukunya sekarang karena huru-hara soal selebgram childfree yang dipojokkan oleh netizen karena statementnya.

Susah memang hidup di Indonesia dengan segala budaya ketimuran. Kita dituntut untuk “hidup ideal” sesuai “norma” yang (dianggap) benar dalam bermasyarakat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak