Imbas Alami Kekerasan Psikis Dalan Mobil, Istri Askep Kebun PT. SPR Ikut Lapor Polisi

Maria Kristiani Sipahutar bersama anaknya, Cicilia Sembiring (11) dan Ilona Sembiring (9) serta tetangganya, Tety Baene (27) juga bersama anaknya, Gabriel (4) dan Perdana (1,2) usai melapor ke Polisi.

KabarMania.com, Asahan - Terkait peristiwa tergolong bar - bar (penganiayaan sadis dan brutal) yang menimpa Asisten Kepala (Askep) Kebun PT. Sari Persada Raya (PT. SPR), Edy Radius Parlinggoman Sembiring (39), di depan istri dan anak-anaknya serta tetangganya, Minggu (29/10) sekira pukul 15.00 WIB kemarin (baca berita KabarMania.com sebelumnya), telah ada 2 (dua) Laporan Polisi  (LP) dibuat.

Setelah sebelumnya Edy (Panggilan akrab Edy Radius Parlinggoman Sembiring) membuat LP Tentang Pengeroyokan disertai Pengrusakan pada Kamis (2/11) sore, kini, Sabtu (4/11) sekira pukul 16.05 WIB giliran istrinya, Maria Kristiani Sipahutar  (34) melaporkan Kekerasan psikis terhadap dirinya dan Anak - anak.

Mobil Terios Putih BK 1838 LAC yang ditumpangi Maria Kristiani Sipahutar bersama anak - anaknya dan tetangganya tampak hancur kaca samping kanan belakang akibat dibacoki Maston Sitorus.

Ditemui wartawan, Sabtu (4/11) sekira pukul 15.30 WIB di parkiran Mapolres Asahan sebelum membuat laporan, Maria (sapaan akrab Maria Kristiani Sipahutar) tampak bersedih dan terbata - bata sambil menghapus air matanya dengan tisu menceritakan kisahnya. 

Laporan ke polisi itu dilakukan Maria, karena derita yang dialami sangat membekas di benak sehingga menimbulkan trauma terhadap dirinya dan anak - anak. Sejak kejadian tersebut, Maria mengaku belum bisa selera makan dan bingung dalam beraktifitas keseharian, terus merasa dicekam kecemasan dan ketakutan.

Maria bersama Tety dan anak - anak sebelum membuat laporan polisi.

Apalagi pembacokan diarahkan ke kepala suaminya yang dilakukan Maston Sitorus tampak jelas di pandangannya, meski suaminya luput dari pembacokan dan parang yang dihujamkan Maston hanya merusak kaca spion dan memecahkan kaca samping kanan belakang yang mengakibatkan suara dentuman keras, sehingga dia dan anak - anak serta Tety Baene bersama anak - anaknya dicekam kepanikan dan ketakutan luar biasa.

Apalagi, Cicilia dan Ilona tidak mau lagi pulang ke rumah kami di komplek PT. SPR di Mandoge, sehingga keduanya terpaksa tidak bersekolah. Sa'at ditanya, Cicilia dan Ilona membenarkan perkataan Mamanya, Kami takut Pak, ketus keduanya kepada wartawan.

Demi keselamatan dan keamanan sa'at ini, untuk sementara Maria dan suaminya bersama anak - anak, menumpang di rumah orang tua Maria di seputaran Kota Kisaran.

Sementara Tety Baene juga mengungkapkan rasa trauma dan ketakutan yang luar biasa, Tety juga sekarang mengungsi ke kediaman mertuanya di Kabupaten Deli Serdang.

Selesai membuat laporan, sekira pukul 20.00 WIB, baik Maria maupun Tety kepada wartawan mengatakan, mereka sangat berharap Polisi segera menangkap para pelaku, James Purba, Maston Sitorus dan Irwanto Sianturi agar mereka merasakan mendapat ketenangan. Mereka hanya ingin dapat menjalani kehidupan seperti hari - hari sebelumnya, tanpa dihantui rasa cemas dan ketakutan. (Red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak